well, berganti tahun berganti cerita?
enggalah, yang ada ya kelanjutan dari cerita sebelumnya, kalau ga ada cerita sebelumnya, kita mungkin ga punya referensi untuk melanjutkan cerita berikutnya,
hadeh, ribet
so,
kenapa aku sebut dengan "independent" year?
yah, bukan berarti "bebas". aku menyebut begitu menurut sebagian besar hal yang aku lalui di tahun 2012,
tepat setahun lalu, perayaan tahun baru 2012 yang kebetulan pada saat itu aku dan keluargaku menginap di sebuah hotel di kota Batam, disaat yang sama aku lagi kagum sama seseorang, eh suka sih ya, eh apa sih, ya gitu sih, yaudah tapi kalau diceritain detail malah jadi galau.
ini tahun terakhir aku mengenakan seragam sekolah, bagi ku, melepas seragam sama halnya dengan melepas diri dari ketergantungan aturan guru. ya, akhirnya selesai sudah wajib belajar 12 tahunku.
di tahun ini juga, aku berhasil bersatu kembali dengan beberapa orang yang sempat menjadi orang yang tidak ku kenal selama beberapa bulan,
ditahun ini juga, aku belajar untuk menjadi dewasa dan tidak bergantung kepada orang lain.
dengan di kuliahkannya aku di luar kota, aku belajar untuk menentukan pilihan sendiri, yaa semuanya tergantung bijak atau tidaknya aku dalam menentukan pilihan, tetapi aku tetap harus bisa membedakan yang baik ataupun yang buruk, bahkan dampak negatif dan positifnya untuk aku sendiri.
belajar menjadi independent bukan hal yang gampang, aku harus membiasakan diri mempelajari karakter orang-orang yang baru aku kenal, harus membiasakan diri untuk berusaha terlebih dahulu sebelum meminta pertolongan orang lain. pandai mengendalikan diri, pergaulan, mengatur waktu bahkan untuk urusan spiritual sekalipun aku masih kewalahan.
tahun ini juga, adalah tahun dimana aku sama sekali tidak ada menyandang status "in relationship" .
lalala~
terlalu banyak pertimbangan kalau soal hal yang seperti itu, setelah mengingat, menimbang, dan mengamati hal-hal yang sudah terjadi, aku jadi berfikir berkali-kali kalau sedang "dekat" dengan seorang cowok.
nah, tentang seseorang yang saya kagumin, eh saya suka, eh yaaa, ga perlu diceritain disini sih yak.
well, tahun ini banyak drama nya,
satu drama yang mungkin ga bisa lupa sampai kapanpun,
banyak juga problem-problem yang menuntut kedewasaan bertindak, bahasanya berat nih.
harus terima kenyataan kalau kita dan teman-teman akrab kita disekolah dulu, sekarang ada dijalan yang berbeda,
tapi dengan siapapun kita dikehidupan kita sekarang, aku cuma berharap kita ga akan berubah jadi orang lain ketika kita dipertemukan lagi.
bangku kuliah pun tidak sehangat bangku SMA,
semuanya bergantung kesadaran sendiri, niat atau engganya kita kuliah, ya itu sih terserah, tergantung kita ngerasa sadar tanggung jawab atau engga.
nah, di penghujung tahun ini, aku habiskan waktu di kota kelahiranku tercinta, bersama orang-orang yang dulu mungkin ga aku kenal sama sekali, tapi sekarang benar-benar terasa kalau keberadaan mereka yang bikin tahun ini jadi satu rangkaian cerita yang utuh.
satu hal, "apa yang dirasakan dulu, bukan berarti bisa hilang begitu saja disaat ini".
enggalah, yang ada ya kelanjutan dari cerita sebelumnya, kalau ga ada cerita sebelumnya, kita mungkin ga punya referensi untuk melanjutkan cerita berikutnya,
hadeh, ribet
so,
kenapa aku sebut dengan "independent" year?
yah, bukan berarti "bebas". aku menyebut begitu menurut sebagian besar hal yang aku lalui di tahun 2012,
tepat setahun lalu, perayaan tahun baru 2012 yang kebetulan pada saat itu aku dan keluargaku menginap di sebuah hotel di kota Batam, disaat yang sama aku lagi kagum sama seseorang, eh suka sih ya, eh apa sih, ya gitu sih, yaudah tapi kalau diceritain detail malah jadi galau.
ini tahun terakhir aku mengenakan seragam sekolah, bagi ku, melepas seragam sama halnya dengan melepas diri dari ketergantungan aturan guru. ya, akhirnya selesai sudah wajib belajar 12 tahunku.
di tahun ini juga, aku berhasil bersatu kembali dengan beberapa orang yang sempat menjadi orang yang tidak ku kenal selama beberapa bulan,
ditahun ini juga, aku belajar untuk menjadi dewasa dan tidak bergantung kepada orang lain.
dengan di kuliahkannya aku di luar kota, aku belajar untuk menentukan pilihan sendiri, yaa semuanya tergantung bijak atau tidaknya aku dalam menentukan pilihan, tetapi aku tetap harus bisa membedakan yang baik ataupun yang buruk, bahkan dampak negatif dan positifnya untuk aku sendiri.
belajar menjadi independent bukan hal yang gampang, aku harus membiasakan diri mempelajari karakter orang-orang yang baru aku kenal, harus membiasakan diri untuk berusaha terlebih dahulu sebelum meminta pertolongan orang lain. pandai mengendalikan diri, pergaulan, mengatur waktu bahkan untuk urusan spiritual sekalipun aku masih kewalahan.
tahun ini juga, adalah tahun dimana aku sama sekali tidak ada menyandang status "in relationship" .
lalala~
terlalu banyak pertimbangan kalau soal hal yang seperti itu, setelah mengingat, menimbang, dan mengamati hal-hal yang sudah terjadi, aku jadi berfikir berkali-kali kalau sedang "dekat" dengan seorang cowok.
nah, tentang seseorang yang saya kagumin, eh saya suka, eh yaaa, ga perlu diceritain disini sih yak.
well, tahun ini banyak drama nya,
satu drama yang mungkin ga bisa lupa sampai kapanpun,
banyak juga problem-problem yang menuntut kedewasaan bertindak, bahasanya berat nih.
harus terima kenyataan kalau kita dan teman-teman akrab kita disekolah dulu, sekarang ada dijalan yang berbeda,
tapi dengan siapapun kita dikehidupan kita sekarang, aku cuma berharap kita ga akan berubah jadi orang lain ketika kita dipertemukan lagi.
bangku kuliah pun tidak sehangat bangku SMA,
semuanya bergantung kesadaran sendiri, niat atau engganya kita kuliah, ya itu sih terserah, tergantung kita ngerasa sadar tanggung jawab atau engga.
nah, di penghujung tahun ini, aku habiskan waktu di kota kelahiranku tercinta, bersama orang-orang yang dulu mungkin ga aku kenal sama sekali, tapi sekarang benar-benar terasa kalau keberadaan mereka yang bikin tahun ini jadi satu rangkaian cerita yang utuh.
satu hal, "apa yang dirasakan dulu, bukan berarti bisa hilang begitu saja disaat ini".